Anggota Ghost Squad Hackers, merupakan salah satu sub-divisi Anonymous paling aktif saat ini, belum lama ini mereka telah melakukan serangan DDoS yang ditujukan kepada CNN dan FOX News sebagai bagian dari kampanye hacktivism terbaru. Mereka menyebut aktifitas serangan yang dilakukannya dengan nama #OpSilence, tujuan kampanye mereka adalah untuk menyerang semua media mainstream yang gagal dalam menyampaikan informasi perang Palestina atau kejahatan besar yang terjadi di Suriah saat ini.


#OpSilence akan berlangsung selama bulan Juni 2016, sebuah operasi yang dijalankan mirip seperti operasi #OpIcarus, serangkaian serangan hacker yang dilakukan dalam kurun waktu satu bulan penuh di bulan Mei terhadap  bank di seluruh dunia. Semua kelompok hacktivism diseluruh dunia dipersilahkan bergabung dalam operasi besar tersebut, kampaye ini disampaikan secara langsung melalui OpIcarus, yang baru saja berakhir belum lama ini.

Ghost Squad Hackers hingga sekara ini sudah memulai serangan mereka, dan mereka sudah memukul server email dari FOX News dan CNN. Kelompok ini telah mengubah taktik dalam melumpuhkan target operasinya dengan beralih dari DDos situs ke serangan mail server, seperti yang mereka lakukan baru-baru ini terhadap Bank of England. Seorang anggota Ghost Squad Hacker juga mengatakan bahwa mereka juga berpeluang untuk menyerang situs berita lainnya diluar target FOX News dan CNN seperti NBC.

Mengambil sikap pro-Palestina bukanlah sesuatu yang aneh bagi para hacker, Kelompok CWA (Crackas With Attitude) sebelumnya juga melakukan serangan yang sasarannya mengarah kepada akun email AOL Direktur CIA John Brennan, Wakil Direktur FBI - Mark Giuliano, US National Intelligence Director - James Clapper, dan Penasihat Senior Science and Technology Presiden Barack Obama - John Holdren.

Kelompok ini juga bertanggung jawab terhadap hacking yang ditujukan kepada basis data tahanan nasional Amerika Serikat. Mereka juga membocorkan rincian 2.400 pejabat pemerintah AS, 80 petugas polisi Miami, 9.000 karyawan DHS, dan 20.000 staf FBI.









0 comments:

Post a Comment

 
Top