Kini, Miroslav Stampar, seorang peneliti keamanan pencipta 'sqlmap' tool dan juga seorang anggota dari CERT milik Pemerintah Kroasia, telah menemukan worm jaringan baru, yang dijuluki EternalRocks, EternalRocks dikatakan lebih berbahaya dari serangan WannaCry yang dimulai pada beberapa waktu lalu dan tidak memiliki kill-switch di dalamnya.
Tidak seperti WannaCry, EternalRocks tampaknya dirancang agar berfungsi secara diam-diam untuk memastikannya tetap tidak terdeteksi pada sistem yang terkena. Namun, Stampar mengetahui EternalRocks setelah menginfeksi SMB honeypot.
Eksploitasi NSA yang digunakan oleh EternalRocks, yang oleh Stampar disebut "DoomsDayWorm" melalui Twitter, meliputi:
- EternalBlue - alat eksploitasi SMBv1
- EternalRomance - alat eksploitasi SMBv1
- EternalChampion - alat eksploitasi SMBv2
- EternalSynergy - alat eksploitasi SMBv3
- SMBTouch - alat pengintai SMB
- ArchTouch - alat pengintai SMB
- DoublePulsar - Trojan Backdoor
Sedangkan untuk DoublePulsar digunakan untuk menyebarkan worm dari satu komputer yang terkena dampak ke mesin rentan pada jaringan lainnya. Stampar menemukan bahwa EternalRock menyamar sebagai WannaCry untuk mengelabui para periset keamanan, namun bukannya untuk mendapatkan uang tebusan, justru ingin mendapat kontrol tidak sah terhadap komputer yang terkena dampak untuk meluncurkan serangan cyber di masa depan.
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.