Pihak berwenang China belum lama ini telah mengumumkan penangkapan sekitar 22 distributor Apple sebagai bagian dari operasi pencuri informasi pribadi pelanggan dari database Apple internal dan secara ilegal menjualnya ke vendor pasar gelap China dengan nilai sebesar 7 juta dollar. Menurut sebuah laporan dari media China, jaringan bawah tanah ini dilaporkan terdiri dari karyawan yang bekerja sebagai pemasok Apple, dan perusahaan outsourcing lainnya di Zhejiang, sebuah provinsi di Cina timur.
Karyawan ini memiliki akses ke database Apple yang terdiri berisi informasi sensitif tentang pelanggannya. Mereka diduga menggunakan sistem komputer internal perusahaan untuk mengumpulkan data termasuk nama pengguna, alamat email, nomor telepon, dan ID Apple, dan kemudian menjualnya di pasar bawah tanah antara 10 yuan ($ 1,47) dan 80 yuan ($ 11,78) per data.
Sejauh ini, jaringan telah menghasilkan total 50 juta yuan (sekitar $ 7,36 juta). Namun, tidak jelas apakah data yang dijual oleh tersangka hanya milik pengguna Apple China atau pengguna di tempat lain juga.
Belum ada rincian lengkap perihal penangkapan tersebut oleh pihak berwenang China pada saat ini, meskipun polisi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan operasi di empat provinsi, termasuk Guangdong, Jiangsu, Zhejiang, dan Fujian, dengan menangkap 22 tersangka pada akhir pekan, setelah beberapa bulan Investigasi.
Pihak berwenang membongkar jaringan online mereka dan menyita semua "criminal tools" dan mengumumkan bahwa para tersangka telah "ditahan karena dicurigai melanggar privasi individu dan secara ilegal memperoleh informasi pribadi digital."
Karyawan ini memiliki akses ke database Apple yang terdiri berisi informasi sensitif tentang pelanggannya. Mereka diduga menggunakan sistem komputer internal perusahaan untuk mengumpulkan data termasuk nama pengguna, alamat email, nomor telepon, dan ID Apple, dan kemudian menjualnya di pasar bawah tanah antara 10 yuan ($ 1,47) dan 80 yuan ($ 11,78) per data.
Sejauh ini, jaringan telah menghasilkan total 50 juta yuan (sekitar $ 7,36 juta). Namun, tidak jelas apakah data yang dijual oleh tersangka hanya milik pengguna Apple China atau pengguna di tempat lain juga.
Belum ada rincian lengkap perihal penangkapan tersebut oleh pihak berwenang China pada saat ini, meskipun polisi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan operasi di empat provinsi, termasuk Guangdong, Jiangsu, Zhejiang, dan Fujian, dengan menangkap 22 tersangka pada akhir pekan, setelah beberapa bulan Investigasi.
Pihak berwenang membongkar jaringan online mereka dan menyita semua "criminal tools" dan mengumumkan bahwa para tersangka telah "ditahan karena dicurigai melanggar privasi individu dan secara ilegal memperoleh informasi pribadi digital."
0 comments:
Post a Comment