Tepatnya pada Hari Selasa 7 Maret 2017, WikiLeaks memperkenalkan seri baru dari kebocoran di Central Intelligence Agency AS. WikiLeaks memberi kode nama "Vault 7", merupakan salah satu dari publikasi bocornya dokumen rahasia terbesar pada badan intelejen Amerika. Kode Vault 7 tersebut terdiri dari seri "Year Zero" yang didalamnya terdapat 8.761 dokumen yang sebelumnya tersimpan pada jaringan isolasi yang terdapat di dalam CIA Pusat tepatnya di Cyber ​​Intelligence di Langley, Virginia.


Menurut analisis awal dan press release, diperkirakan kebocoran tersebut mencakup pada seluruh kemampuan hacking CIA, termasuk kemampuannya untuk hack smartphone seperti pada aplikasi messaging media sosial populer termasuk aplikasi pesan WhatsApp. Termasuk eksploitasi terhadap berbagai produk lokal AS dan Eropa, termasuk Apple iPhone, Google Android dan Microsoft Windows dan bahkan Samsung TV, yang berubah menjadi mikrofon rahasia.

Sejak tahun 2001 CIA telah memperoleh keunggulan politik dan anggaran lebih dari National Security Agency AS (NSA). CIA tak hanya mengembangkan drone fleet, namun juga mengembangkan kekuatan hacking berskara global. Divisi hacking dari badan rahasi Amerika tersebut mendapatkan tugas untuk mengungkapkan operasi kontroversial ke NSA dalam rangka untuk menarik kapasitas hacking NSA.

Pada akhir 2016, CIA hacking division, yang secara resmi berada di bawah lembaga Center for Cyber Intelligence (CCI), memiliki lebih dari 5000 pengguna terdaftar dan telah menghasilkan lebih dari seribu sistem hacking, trojan, virus, dan weaponized malware. Malware CIA dan hacking tools yang dibangun oleh EDG (Engineering Development Group), kelompok pengembangan perangkat lunak dalam CCI (Center for Cyber Intelligence), departemen milik CIA DDI (Directorate for Digital Innovation). DDI adalah salah satu dari lima direktorat utama dari CIA (bagan organisasi CIA).

EDG bertanggung jawab untuk pengembangan, pengujian dan dukungan operasional semua backdoors, eksploitasi, malicious payloads, trojan, virus dan jenis lain dari malware yang digunakan oleh CIA dalam operasi rahasia di seluruh dunia.

Salah satu serangan yang diterapkan yaitu menargetkan perangkat Samsung Smart TV menggunakan "Weeping Angel", serangkaian serangan yang dikembangkan bersama dengan badan rahasia Inggris - MI5/BTS. "Weeping Angel" menargetkan Samsung Smart TV dengan membuat 'Fake-Off' mode, sehingga pemilik percaya TV dimatikan saat kondisi stand-by. Namun pada kenyataannya 'Fake-Off' mode tersebut justru merekaman percakapan di ruang target dan mengirim rekaman melalui Internet ke server rahasia CIA.

Pada Oktober 2014 CIA juga menginfeksi sistem kontrol kendaraan yang digunakan oleh mobil-mobil modern dan truk. Tujuan dari kontrol tersebut tidak ditentukan, diperkirakan serangan tersebut mengizinkan CIA untuk melakukan pembunuhan yang tidak dapat terdeteksi.

CIA Mobile Devices Branch (MDB) dikembangkan dalam upaya serangan jarak jauh untuk mengendalikan ponsel pintar populer. Ponsel yang terinfeksi mengirimkan geolocation, audio dan teks pengguna secara diam-diam serta mengaktifkan kamera ponsel dan mikrofon yang kemudian dikirimkan kepada CIA.

0 comments:

Post a Comment

 
Top