Tahukah Anda, Smart Devices Anda mungkin secara tidak sengaja ikut serta dalam serangan cyber terbesar dan memecahkan rekor Internet yang baru saja terjadi. Jika Anda memiliki smart device yang tersambung ke Internet seperti televisi, mobil, kulkas atau semacamnya, Anda mungkin sudah menjadi bagian dari jutaan botnet pada perangkat yang terinfeksi yang digunakan untuk meluncurkan serangan DDoS terbesar dengan puncak lebih dari 1 Tbps lalu lintas internet. Penyedia hosting yang berbasis di Perancis OVH adalah korban dari Distributed Denial of Service (DDoS) attacks yang mencapai lebih dari satu terabit per detik (1 Tbps) selama seminggu terakhir.
Sebagai Internet of Things (IOT) atau perangkat yang terhubung pada internet, mereka terus memperluas serangan pada saat yang sama pada sejumlah titik penting seperti yang terjadi pada perusahaan hosting OVH. Internet saat ini digunakan di berbagai macam perangkat di seluruh tempat seperti di rumah, tempat bisnis, rumah sakit, dan bahkan seluruh kota Anda (Smart Cities), hal tersebut akhirnya dimanfaatkan sebagai senjata dalam serangan cyber karena kurangnya langkah-langkah keamanan yang ketat dan tidak adanya mekanisme enkripsi.
Octave Klaba, pendiri dan CTO dari OVH, mengungkapkan di Twitter pekan lalu ketika perusahaan diserang dengan serangan dua DDoS simultan dengan bandwith gabungan yang mencapai hampir 1 Tbps.
"Last days, we got [a] lot of huge DDoS. Here, the list of "bigger that 100Gbps" only. You can see the simultaneous DDoS are close to 1 Tbps!," Klaba tweeted.
Sebuah screenshot diposting oleh Klaba menunjukkan beberapa serangan DDoS yang mencapai 100 Gbps hingga 799 Gbps, hal ini menjadi serangan terbesar DDoS yang pernah dilaporkan. Menurut pendiri OVH, serangan DDoS besar dilakukan melalui jaringan lebih dari 152.000 perangkat IOT yang mencakup perangkat kamera CCTV dan perekam video pribadi.
Sebagai Internet of Things (IOT) atau perangkat yang terhubung pada internet, mereka terus memperluas serangan pada saat yang sama pada sejumlah titik penting seperti yang terjadi pada perusahaan hosting OVH. Internet saat ini digunakan di berbagai macam perangkat di seluruh tempat seperti di rumah, tempat bisnis, rumah sakit, dan bahkan seluruh kota Anda (Smart Cities), hal tersebut akhirnya dimanfaatkan sebagai senjata dalam serangan cyber karena kurangnya langkah-langkah keamanan yang ketat dan tidak adanya mekanisme enkripsi.
Octave Klaba, pendiri dan CTO dari OVH, mengungkapkan di Twitter pekan lalu ketika perusahaan diserang dengan serangan dua DDoS simultan dengan bandwith gabungan yang mencapai hampir 1 Tbps.
"Last days, we got [a] lot of huge DDoS. Here, the list of "bigger that 100Gbps" only. You can see the simultaneous DDoS are close to 1 Tbps!," Klaba tweeted.
Sebuah screenshot diposting oleh Klaba menunjukkan beberapa serangan DDoS yang mencapai 100 Gbps hingga 799 Gbps, hal ini menjadi serangan terbesar DDoS yang pernah dilaporkan. Menurut pendiri OVH, serangan DDoS besar dilakukan melalui jaringan lebih dari 152.000 perangkat IOT yang mencakup perangkat kamera CCTV dan perekam video pribadi.
0 comments:
Post a Comment