Belum lama ini pemerintah Amerika melalui Pentagon ingin membuat cara yang lebih baik untuk mengidentifikasi hacker jahat tetapi juga mencari algoritma praktis yang dapat memprediksi di mana seorang hacker dapat dilacak keberadaanya sebelum hacker tersebut melakukan serangan mematikan berikutnya.
Defense Advanced Projects Agency (DARPA) menawarkan pendanaan bagi para peneliti keamanan yang dapat membantu lembaga tersebut untuk mengembangkan algoritma yang dapat mengidentifikasi hacker yang disebut dengan nama "Enhanced Attribution Program".
Meskipun organisasi dan negara-negara maju memberikan yang terbaik untuk dapat mengidentifikasi kampanye maya yang menyusup ke infrastruktur kritis mereka, melacak pelaku (hacker) selalu menjadi tugas yang sangat sulit - berkat TOR, Virtual Private Networks (VPN), dan metode lain yang digunakan untuk menyembunyikan sumber serangan.
Meskipun organisasi dan negara-negara memberikan yang terbaik untuk mengidentifikasi kampanye maya yang menyusup infrastruktur kritis mereka, melacak pelaku selalu menjadi tugas yang sulit - berkat TOR, Virtual Private Networks (VPN), dan metode lain yang digunakan untuk menyembunyikan sumber serangan.
Namun, melalui inisiatif baru tersebut, lembaga penelitian militer Amerika Serikat - DARPA berharap pemerintahan mereka akan cepat melacak dan mengidentifikasi hacker atau kelompok kriminal lainnya hanya dengan memonitor perilaku mereka dengan tepat dengan biometrik fisik.
Namun, melalui inisiatif baru ini, lembaga penelitian militer Amerika Serikat DARPA berharap instansi akan cepat melacak dan mengidentifikasi hacker canggih atau kelompok kriminal dengan memonitor perilaku mereka dengan tepat dan biometrik fisik. Tujuan dari Enhanced Attribution program ini adalah untuk melacak secara terus menerus dan membuat "algorithms for developing predictive behavioral profiles."
"Tujuan dari Enhanced Attribution (EA) program adalah untuk mengembangkan teknologi operasional dan informasi taktis yang relevan tentang malicious cyber campaigns, masing-masing melibatkan beberapa operator, dan sarana untuk berbagi informasi dengan sejumlah pihak yang berkepentingan tanpa membahayakan sumber dan metode yang digunakan," seperti yang diinformasikan dalam situs resmi proyek.
Dengan kata lain, Enhanced Attribution (EA) program tidak hanya membantu pemerintah mengenali ciri penjahat cyber tetapi juga dapat memprediksi modus operandi penjahat cyber dengan calon korban dan juga dapat memprediksi target serangan berikutnya.
Defense Advanced Projects Agency (DARPA) menawarkan pendanaan bagi para peneliti keamanan yang dapat membantu lembaga tersebut untuk mengembangkan algoritma yang dapat mengidentifikasi hacker yang disebut dengan nama "Enhanced Attribution Program".
Meskipun organisasi dan negara-negara maju memberikan yang terbaik untuk dapat mengidentifikasi kampanye maya yang menyusup ke infrastruktur kritis mereka, melacak pelaku (hacker) selalu menjadi tugas yang sangat sulit - berkat TOR, Virtual Private Networks (VPN), dan metode lain yang digunakan untuk menyembunyikan sumber serangan.
Meskipun organisasi dan negara-negara memberikan yang terbaik untuk mengidentifikasi kampanye maya yang menyusup infrastruktur kritis mereka, melacak pelaku selalu menjadi tugas yang sulit - berkat TOR, Virtual Private Networks (VPN), dan metode lain yang digunakan untuk menyembunyikan sumber serangan.
Namun, melalui inisiatif baru tersebut, lembaga penelitian militer Amerika Serikat - DARPA berharap pemerintahan mereka akan cepat melacak dan mengidentifikasi hacker atau kelompok kriminal lainnya hanya dengan memonitor perilaku mereka dengan tepat dengan biometrik fisik.
Namun, melalui inisiatif baru ini, lembaga penelitian militer Amerika Serikat DARPA berharap instansi akan cepat melacak dan mengidentifikasi hacker canggih atau kelompok kriminal dengan memonitor perilaku mereka dengan tepat dan biometrik fisik. Tujuan dari Enhanced Attribution program ini adalah untuk melacak secara terus menerus dan membuat "algorithms for developing predictive behavioral profiles."
"Tujuan dari Enhanced Attribution (EA) program adalah untuk mengembangkan teknologi operasional dan informasi taktis yang relevan tentang malicious cyber campaigns, masing-masing melibatkan beberapa operator, dan sarana untuk berbagi informasi dengan sejumlah pihak yang berkepentingan tanpa membahayakan sumber dan metode yang digunakan," seperti yang diinformasikan dalam situs resmi proyek.
Dengan kata lain, Enhanced Attribution (EA) program tidak hanya membantu pemerintah mengenali ciri penjahat cyber tetapi juga dapat memprediksi modus operandi penjahat cyber dengan calon korban dan juga dapat memprediksi target serangan berikutnya.
0 comments:
Post a Comment