Departemen pertahanan Italia belum lama ini memberikan pengumuman berani perihal penggunaan aplikasi Open Source sebagai aplikasi alternatif seperti LibreOffice, Italy Ministry of Defense diperkirakan akan bisa menghemat biaya belanja meraka mencapai 29 juta Euro selama beberapa tahun ke depan dengan bermigrasi ke LibreOffice open-source software untuk produktivitas dan mengadopsi Open Document Format (ODF).


"Dengan mempertimbangkan tenggat waktu yang ditetapkan oleh lisensi Microsoft Office, kita akan memiliki 75.000 (70%) pengguna LibreOffice 2017, dan tambahan 25.000 pada tahun 2020," kata General Camillo Sileo, Wakil Kepala Departemen VI.

Dalam laporan awal, mereka mengatakan bahwa proses transisi keseluruhan dari Microsoft Office ke LibreOffice diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2016, dan sekarang Kementerian Pertahanan Italia sesumbar tentang fakta bahwa mereka telah berhasil bermigrasi mencapai total 5.000 workstation, dan mereka sekarang bekerja dengan LibreItalia untuk kursus e-learning yang akan diikuti oleh staf militer bagaimana menggunakan LibreOffice office suite.

"Kami mulai dengan penilaian, serangkaian briefing kepada staf, dan pelatihan dari pelatih, installer. Kami sekarang bekerja menggunakan LibreOffice yang tersedia dengan lisensi copyleft, " kata General Camillo Sileo. "Sejauh ini, kami telah bermigrasi 5.000 workstation dan belum mengalami masalah serius."

Seluruh migrasi dijalankan di bawah proyek LibreDifesa, yang mengikuti LibreOffice Migration Protocol yang diterbitkan oleh The Document Foundation, dan gerakan serupa yang sudah dibuat oleh pemerintah negara-negara Eropa lainnya, termasuk Jerman, Belanda, Inggris Raya, Spanyol, dan Perancis. Dengan langkah ini, Departeman Pertahanan Italia berharap menjadi contoh berharga untuk lembaga-lembaga publik lainnya.

0 comments:

Post a Comment

 
Top